Read Time:24 Second
Kecerdasan buatan kini dipersenjatai. Drone otonom, sistem pertahanan otomatis, hingga robot tempur sudah dikembangkan negara-negara besar.
AI mampu menganalisis data medan perang lebih cepat dari manusia, memberi keuntungan strategis signifikan.
Namun, risiko besar muncul. Senjata AI bisa menyerang tanpa campur tangan manusia, berpotensi menimbulkan konflik tak terkendali.
PBB sudah membahas aturan internasional tentang senjata otonom mematikan, tapi belum ada konsensus global.
Kesimpulannya, senjata AI adalah pedang bermata dua: inovasi yang bisa melindungi, sekaligus ancaman serius bagi kemanusiaan.