Detroit – Kabin mobil modern sedang mengalami revolusi arsitektur elektronik, bergerak dari puluhan unit kontrol elektronik (Electronic Control Unit – ECU) yang terpisah menuju sistem terpusat yang disebut Integrated Cockpit (Kokpit Terintegrasi). Pergeseran ini, yang didorong oleh EV dan software-defined cars, melibatkan konsolidasi ECU ke dalam domain controller yang kuat dan tersentralisasi.
Di mobil tradisional, setiap fungsi (window, AC, infotainment, dashboard) dikendalikan oleh ECU-nya sendiri, menciptakan jaringan yang kompleks dan mahal. Integrated Cockpit menggabungkan fungsi-fungsi ini—terutama yang terkait dengan informasi dan hiburan (infotainment), cluster instrumen, dan ADAS tingkat rendah—ke dalam satu atau dua komputer berkinerja tinggi.
Keunggulan dari arsitektur terpusat ini sangat banyak:
- Pengurangan Biaya dan Kerumitan: Mengurangi jumlah hardware, kabel (berat), dan software yang perlu dikelola, menyederhanakan manufaktur dan perakitan.
- Integrasi yang Lebih Baik: Memungkinkan fungsi antar-domain yang mulus, misalnya, navigasi dapat diproyeksikan dari layar infotainment langsung ke cluster instrumen dan Head-Up Display secara bersamaan.
- Over-The-Air (OTA) Update: Memudahkan pembaruan software untuk seluruh pengalaman kabin, mirip dengan smartphone, memungkinkan produsen untuk menambahkan fitur baru dan meningkatkan kinerja setelah penjualan.
Konsolidasi ECU adalah langkah penting menuju software-defined vehicle. Ini mengubah mobil dari koleksi komponen yang bekerja sendiri-sendiri menjadi satu platform digital yang kohesif. Dengan konsolidasi hardware, inovasi beralih ke software, memungkinkan produsen mobil untuk menawarkan pengalaman digital yang personalisasi, real-time, dan adaptif kepada driver.